Rabu, 02 Juli 2014

Berbagi Berkah di Bulan nan Indah

dalam rangka menyambut dan memasuki bulan suci romadhon Rumat perawatan spesialis luka diabetes melaksanakan program
"Berbagi Berkah di Bulan nan Indah"
pasien Rumat berkesempatan memiulih salah satu dari empat paket romadhon yang disajiakan untuk setiap kali perawatan luka di seluruh unit pelayanan Rumat

Kamis, 12 Juni 2014

LUKA SULIT SEMBUH PADA PENDERTITA DM

Pengertian dari diabetes melitus yang makin disepakati dalam beberapa tahun terakhir ini bukanlah suatu penyakit dalam artian klasik melainkan suatu kelompok kelainan atau sindroma klinik yang bersifat heterogen. Dimana tidak ada mekanisme etiopatogenetik yang definitif dan konstan dalam rangkaian peristiwa nyata yang menjadi penyebab kelainan anatomi kelenjar endokrin pankreas (Suriani, 2012). Diabetes melitus mempunyai beberapa resiko komplikasi yang disebabkan karena perjalanan penyakit. Salah satu komplikasi yang sering dijumpai yaitu terjadinya perubahan patologis pada anggota gerak yang ditimbulkan oleh luka (Arnold dkk, 2001). Luka yang terjadi pada penderita diabetes melitus terjadi dikarenakan tingginya kadar gula darah dalam tubuh yang menyebabkan neuropati atau kerusakan saraf dan adanya gangguan pada pembuluh darah. Gangguan-gangguan tersebut akan membuat luka sulit sembuhpada pendertita DM. Faktor lain yang menyebabkan luka sulit sembuhpada pendertita DM yaitu karena terjadi kadar kortisol atau hormon stres yang meningkat. Kadar kortisol meningkat terjadi karena rasa tidak sabar penderita dalam proses penyembuhan luka. Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh University of Nottingham bahwa peningkatan kortisol atau hormon stres dapat menyebabkan luka sulit sembuhpada pendertita DM (Pramudiarja, 2010).
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa luka sulit sembuhpada pendertita DM adanya neuropati atau kerusakan saraf dan gangguan pada pembuluh darah serta peningkatan kortisol. Selama ini peningkatan kortisol yang dikarenakan ketidaksabaran penderita diabetes melitus dalam proses penyembuhan luka ini sering terabaikan. Pengabaian tersebut yang membuat penderita frustasi, alhasil luka sulit sembuhpada pendertita DM. Hal inilah yang harus kita cermati dan pahami bersama-sama bahwa rasa sabar dan frustasi penderita harus kita minimalisir, sehingga penderita dapat menerima dan sabar dalam proses penyembuhan luka. Maka dari itu, alangkah baiknya dalam proses perawatan luka kita juga melakukan pendekatan psikologis kepada klien agar kita tahu tentang perasaan klien dan selanjutnya kita dapat memberikan intervensi keperawatan tentang perasaan yang dirasakan oleh klien. Di Rumat hal tersebut bisa didapatkan, karena di Rumat tidak hanya melakukan perawatan luka namun para staff juga melakukan mendekatan dengan pasien sehingga terjalin hubungan yang saling mempercayai antara pasien dan perawat. Pendekatan yang dilakukan ini dapat membantu perawat untuk lebih menggali perasaan pasien.

Arnold, Gary J dkk. Handbook of Pathophysiology. Springhouse Corporation: Philadelphia. 2001.
Pramudiarja, AN Uyung. Penyebab Luka Penderita Diabetes Susah Sembuh. 2010. (cited 21 Mei 2014 from Detik Health),
Suriani, Nidia. Gangguan Metabolisme Karbohidrat Pada Diabetes Melitus [Makalah]. Malang: Universitas Brawijaya. 2012





 authorized by :  Nurmaryani Wahyuni